Erlandhino News

Kangen banget pengen makan permen karamel ini malam, waktu ane SD, ini permen banyak banget yang ngantre pengen beli ini permen karamel, sampe ngeces, dimasak dengan kompor kecil untuk memanaskan gula tiga warna, hijau, merah dan kuning. Anak mana coba yang kagak tertarik buat nyobain ini permen yang manis berwarna-warni. Abang yang jualan dituntut buat sekreatip mungkin loh, keahlian seni merangkai dan jemari yang tahan panas sangat diperlukan dalam membuat permem karamel ini, bayangkan gula panas yang dipegangnya. Dari motif pedang-pedangan, uler-uleran, bunga, sampai bentuk balon, ada juga bentuk cetakan bulay bergambar. Dijual dengan murah meriah Rp.50 - Rp.200. Sadar atau gak waktu kecil klo kita beli ini permen kga higenis, misal dengan model balon abangnya-lah yang nyobain duluan itu permen ditiupin sampai permennya jadi balon hehe.. hedeh apalagi klo abangnya perokok dan tangannya habis bekas garuk-garuk punggung. Tenang anak dulu mah kuat-kuat uda biasa haha... Keberadaan ...

Kali ini saya lagi beruntung, tak lama pulang dari mengantar order custumer, saya mendengar suara khas yang telah hilang (punah) berpuluh-puluh bulan yang lalu. Tung... tung... tung... itu suara penjual kembang tahu, bergegas saya langsung memanggil penjualnya. Tidak disangka penjual kembang tahu yang dulu menjual dengan cara dipikul, kini telah mengenakan sepeda motor metik dan suara dentingannya piring kalengnya itu diganti dengan pemutar MP3. Bagi saya, menyantap kembang tahu sangat nikmat, apalagi sekarang sudah jarang orang yang menjual keliling, bahkan saya menganggapnya sudah punah dan menjadi legenda kuliner keliling tanah air. Kembang Tahu itu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebagai contoh di Jepang, kembang tahu alias yuba sangat populer di kalangan ibu menyusui. Konsumsi rutin kembang tahu, bisa memacu produksi air susu ibu seperti halnya daun katuk. Asal muasal Kembang Tahu menurut pakar sejarah, berasal dari Tiongha atau negeri China, adapun cara membu...